Kalau ayam ini dikawin silangkan dengan ayam bangkok kayak apa gaya tarungnya ???
Kamis, 09 Februari 2012
HENTIKAN VAKSINASI UNGGAS
HENTIKAN VAKSINASI UNGGAS
Saya kutip lengkap tulisan Dr. drh, Edi Boedi Santoso, MP (Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta)Salam,Merespon adanya kasus flu burung di Indonsia yang telah menimbulkan panik dan rasa takut pada sebagian masyarakat serta cenderung menimbulkan konflik horizontal antara pemelihara unggas dengan warga sekitar dengan ini saya memberikan informasi berkaitan dengan Flu Burung.
Dari berbagai literatur yang saya baca dan dari pengetahuan yang saya peroleh selama studi di Institut Penyakit Unggas Tier Medizin, Ludwig Maximilians Universitaet Muenchen Jerman, diperoleh informasi bahwa:
1. Virus Avian Influenza (AI) tipe A subtipe H5N1 yang berasal dari ayam
tidak dapat menular ke manusia karena adanya perbedaan reseptor sel
ungas dan sel manusia untuk virus tersebut. Jika virus tersebut dapat
menular, ke manusia maka yang berpeluang terinfeksi terlebih dahulu
adalah para dokter hewan, peneliti virus AI-H5N1 di laboratorium,
pemelihara ayam, pekerja kandang, pemotong dan penjual ayam.
2. Anggapan bahwa semua unggas dapat terinfeksi AI-H5N1 adalah kurang
benar karena virus tersebut terutama menyerang ayam, burung puyuh,
kalkun, dan burung unta.
3. Sampai dengan saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyetakan
merpati, perkutut, derkuku, cendet, cucakrawa, murai batu, kutilang,
parkit, kenari dan burung ocehan lainnya terinfeksi AI-H5N1. Jika ada
tindakan pemusnahan terhadap burung jenis tersebut merupakan tindakan
yang kurang bijaksana dan cenderung merugikan masyarakat.
4. Entok, angsa, itik, dan unggas air di laut terbukti secara normal
membawa virus AI-H5N1. Unggas air itu dapat hidup sehat dan normal meski
di dalam tubuhnya dijumpai adanya virus tersebut. Pemusnahan unggas air
yang sehat merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Unggas tersebut
telah ribuan tahun menjadi tempat hidup virus AI-H5N1.
5. Vaksinasi unggas dengan menggunakan vaksin AI H5N1 sejak tahun 1994
telah DILARANG di negara Jerman dan negara maju lainnya karena vaksinasi
justeru dapat membahayakan kesehatan manusia. Vaksinasi di suatu daerah
tidak dapat memusnahkan 100% virus AI H5N1 di daerah tersebut sehingga
justeru berpotensi untuk memunculkan wabah virus pada unggas pada tahun
berikutnya setelah vaksinasi.
6. Metode Rapid Test atau tes cepat tidak bisa dipakai untuk meneguhkan
diagnosa terinfeksi AI H5N1. Tindakan pemusnahan unggas sehat yang
didasarkan dari hasil uji dengan Rapid Test di lapangan sangat merugikan
masyarakat.Informasi di atas diberikan agar masyarakat dan pemerintah
serta KOMNAS FLU BURUNG dapat menyikapi kasus Flu Burung dengan
bijaksana.
Salam,
Dr. drh. Edi Boedi Santosa MP (Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM)
(tulisan ini di copy dari FB P3AKI)
Langganan:
Postingan (Atom)